img.emoticon { padding: 0; margin: 0; border: 0; }

Jumat, 29 Maret 2013

Pengendalian Internal Menurut COSO


 KARTIKA ARIF LESTARI (C1C0010041)


COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)

Assalamualikum bloger,, coretan kali ini masih sama yaitu berhubungan dengan tugas mata Kuliah AUDITING II. Tugas kali ini yaitu membahas seputar pengendalian internal menurut COSO.
  

Apa itu COSO (Committee of Sponsoring Organizations) ???



COSO (Committee of Sponsoring Organizations) dibentuk pada tahun 1985 untuk mensponsori Komisi Nasional atas kecurangan laporan keuangan, dengan mempelajari & melaporkan faktor - faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan laporan keuangan.
                                             
COSO sendiri terdiri dari 5 lembaga profesional keuangan di Amerika serikat yaitu :
        The Institute of Internal Auditors
        American Institute of Certified Public Accountants
        American Accounting Association
        Institute of Management Accountants
        Financial Executives Institute

Sejak awal dibentuk, COSO telah berusaha meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan fokus pada corporate governance, ethical practices dan internal control. Dan salah satu fokus utamanya bertujuan mengembangkan pedoman dalam internal control.

Pada tahun 1992, COSO menerbitkan Internal Control – Integrated Framework, dengan menetapkan kerangka kerja untuk internal control & menyediakan alat-alat evaluasi agar dapat digunakan oleh perusahaan dan organisasi dalam mengevaluasi system control mereka.


Bagaimana konsep pengendalian Internal meurut COSO ???



COSO mendefinisikan pengendalian internal adalah suatu proses. Ketika melakukan evaluasi pengendalian internal, harus diingat bahwa yang dievaluasi adalah proses, bukan hasil. Suatu proses yang efektif adalah lebih seperti menuju kearah hasil yang diinginkan
                                                                                     
Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis suatu organisasi, dan bukan sebagai komponen terpisah  pada aktivitas bisnis suatu perusahaan.

Dalam membangun internal control, management diharuskan melakukan 4 hal :
  1. Menetapkan tujuan usaha.
  2. Identifikasi resiko dalam mencapai tujuan.
  3. Menetapkan bagaimana mengelola resiko yang telah teridentifikasi
  4. Apabila diperlukan, menetapkan tujuan pengendalian sebagai cara untuk mengelola risiko tertentu.
  5. Pengendalian yang dilakukan oleh individu dirancang & diterapkan sesuai dengan tujuan pengendalian yang telah ditetapkan.

Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari 5 (lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen menjalankan bisnisnya, dan terintegrasi dengan proses manajemen. Adapun 5 (lima) komponen Pengendalian internal tersebut adalah :

a.     Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian termasuk :

  • Integritas, nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas.
  • Filosofi manajemen dan Gaya Operasi
  • Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.
  • Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi.

b.     Risk Assesment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.

c.      Control Activities
Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :

  • Penyetujuan (Approvals)
  • Otorisasi (Authorization)
  • Verifikasi (Verifications)
  • Rekonsiliasi (Reconciliations)
  • Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance)
  • Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
  • Pemisahan tugas (Segregation of duties)

d.     Information and Communication
Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.
Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya. Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis.

e.     Monitoring
Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 29 Maret 2013

Pengendalian Internal Menurut COSO


 KARTIKA ARIF LESTARI (C1C0010041)


COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)

Assalamualikum bloger,, coretan kali ini masih sama yaitu berhubungan dengan tugas mata Kuliah AUDITING II. Tugas kali ini yaitu membahas seputar pengendalian internal menurut COSO.
  

Apa itu COSO (Committee of Sponsoring Organizations) ???



COSO (Committee of Sponsoring Organizations) dibentuk pada tahun 1985 untuk mensponsori Komisi Nasional atas kecurangan laporan keuangan, dengan mempelajari & melaporkan faktor - faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan laporan keuangan.
                                             
COSO sendiri terdiri dari 5 lembaga profesional keuangan di Amerika serikat yaitu :
        The Institute of Internal Auditors
        American Institute of Certified Public Accountants
        American Accounting Association
        Institute of Management Accountants
        Financial Executives Institute

Sejak awal dibentuk, COSO telah berusaha meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan fokus pada corporate governance, ethical practices dan internal control. Dan salah satu fokus utamanya bertujuan mengembangkan pedoman dalam internal control.

Pada tahun 1992, COSO menerbitkan Internal Control – Integrated Framework, dengan menetapkan kerangka kerja untuk internal control & menyediakan alat-alat evaluasi agar dapat digunakan oleh perusahaan dan organisasi dalam mengevaluasi system control mereka.


Bagaimana konsep pengendalian Internal meurut COSO ???



COSO mendefinisikan pengendalian internal adalah suatu proses. Ketika melakukan evaluasi pengendalian internal, harus diingat bahwa yang dievaluasi adalah proses, bukan hasil. Suatu proses yang efektif adalah lebih seperti menuju kearah hasil yang diinginkan
                                                                                     
Kerangka kerja COSO melihat pengendalian internal sebagai bangunan yang utuh pada proses bisnis suatu organisasi, dan bukan sebagai komponen terpisah  pada aktivitas bisnis suatu perusahaan.

Dalam membangun internal control, management diharuskan melakukan 4 hal :
  1. Menetapkan tujuan usaha.
  2. Identifikasi resiko dalam mencapai tujuan.
  3. Menetapkan bagaimana mengelola resiko yang telah teridentifikasi
  4. Apabila diperlukan, menetapkan tujuan pengendalian sebagai cara untuk mengelola risiko tertentu.
  5. Pengendalian yang dilakukan oleh individu dirancang & diterapkan sesuai dengan tujuan pengendalian yang telah ditetapkan.

Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari 5 (lima) komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen menjalankan bisnisnya, dan terintegrasi dengan proses manajemen. Adapun 5 (lima) komponen Pengendalian internal tersebut adalah :

a.     Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi komponen Pengendalian Internal lainnya, memberikan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian (Control Environment), menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personil organisasi tentang pengendalian. Faktor lingkungan pengendalian termasuk :

  • Integritas, nilai etika dan kemampuan orang-orang dalam entitas.
  • Filosofi manajemen dan Gaya Operasi
  • Cara Manajemen untuk menentukan wewenang dan tanggung jawab, mengorganisasikan dan mengembangkan orang-orangnya.
  • Perhatian dan arahan yang diberikan dewan direksi.

b.     Risk Assesment
Risk Assessment adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko yang relevan dalam pencapaian tujuan, membentuk sebuah basis untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi, industri, regulasi, dan operasi selalu berubah, maka diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menghadapi resiko-resiko spesial terkait dengan perubahan tersebut.

c.      Control Activities
Aktivitas Pengendalian (Control Activities), yaitu kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Control Activities membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil dalam menghadapi resiko sehingga tujuan entitas dapat tercapai. Control activities termasuk berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti :

  • Penyetujuan (Approvals)
  • Otorisasi (Authorization)
  • Verifikasi (Verifications)
  • Rekonsiliasi (Reconciliations)
  • Review terhadap performa operasi (Reviews of Operating Performance)
  • Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
  • Pemisahan tugas (Segregation of duties)

d.     Information and Communication
Informasi dan Komunikasi (Information Processing and Communication), yaitu sistem akuntansi yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.
Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung jawabnya. Sistem informasi menghasilkan laporan, yang berisi informasi operasional, finansial, dan terpenuhinya keperluan sistem, yang membuatnya mungkin untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis.

e.     Monitoring
Monitoring (Monitoring), yaitu proses penilaian mutu kinerja sistem pengendalian intern, sepanjang waktu. Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas performa sistem dari waktu ke waktu. Monitoring dapat berjalan dengan baik melalui kegiatan pengawasan yang berkesinambungan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar